Thursday 28 January 2010

Palestin...

Oleh : Muhammad Ibnu Nazir.



Bersyukurkah miliki bumi merdeka?,

Menghayati isi ciptaan-Nya,

Keberkatan rezeki melimpah melata,

Kemewahan duniawi tidak terbatas,

Melingkari susur denak berduri,

Menyembunyikan hukum Illahi,

Adakah kita merdeka?.


Melihat anak-anak Palestin dihinjak-hinjak,

Membiarkan buminya bermandi darah,

Peluru sesat tidak mengenal usia,

Darah syuhadah membanjiri bumi,

Lantas anak-anak Palestin meratap kelaparan,

Hanya sekeping roti,

Hanya sebutir tamar,

Hanya seteguk susu,

Kita di sini melempar-lempar,

Kita di sini sorak gempita,

Gemuruh isu dunia,

Riuh mengadu domba,

Tanpa rasa belas simpati.


Adakalanya kita merunggut,

Setiap permintaan tidak ditunaikan,

Membawa diri mencari ketenangan,

Merasakan diri satu ketentuan,

Masih ingatkah kita?

Bilamana anak-anak Palestin diseksa,

Bilamana perut ditusuk senjata,

Sakitnya hati itu tidak bererti,

Sakitnya lagi kewajipan diri,

Lihatlah dari hati,

Adakah terkata dengan kedudukan kita?,

Membiarkan darah saudara kita menyembah bumi,

Membiarkan Para Ilmuan meninggal pergi,

Membiarkan Islam dikhianati,

Akuilah kesilapan kita,

Kesilapan dusta Agama,

Kesilapan menghukum saudara-saudara kita.


Kelak…

Kita dipertemukan jua,

Di hadapan Allah,

‘Apakah sumbanganmu terhadap saudara-saudaramu?’

Jawablah dengan Iman,

‘Apakah sumbanganmu terhadap agamamu?’

Jawablah dengan Taqwa,

Jangan persalahkan Pesuruh-Nya,

Jangan telunjuki Kalam-Nya,

Jangan tunduk tanpa jawapan,

Kelak akan dipertemukan,

Saat yang tidak terperi,

Saat yang menakutkan,

Saat yang memilukan,

Tahukah kita semua?

Apa itu Neraka Jahanam?,

Apa itu isinya?.


Ketahuilah…

Apa yang kita tidak pernah katakan,

Apa yang kita tidak pernah perdengarkan,

Apa yang kita tidak pernah melihatnya,

Pekat hitamnya,

Luas dasarnya,

Sejauh mata memandang,

Didihlah ia,

Apa yang kelihatan,

Satu seksaan yang tidak terperi,

Di belenggu saban waktu,

Di rantai setiap kali,

Tahukah kita akan itu?.


Ketahuilah…

Kita adalah bersaudara,

Sakit di sana,

Di sini terasa,

Mengalir di sana,

Di sini tertumpah jua,

Meratap di sana,

Di sini berduka,

Keberkatan apa yang dipohon?,

Jika diri dipacu dogma,

Tulikah kita?,

Bisukah kita?,

Butakah kita?,

Jawab!,

Kitakah orang-orang itu?.




4 comments:

  1. salam alaika...
    entri baik punyee...alhamdulillah dengan bakat yang Allah berikan pada nta...bakat dalam penulisan.Kadang-kadang kita hanya memerlukan 2 3 patah perkataan shja untuk memberi orang faham..dan kadang-kadang kita perlu menghuraikan pnjng lebar juga tujuannya untuk memberi org faham...oleh itu faham-faham la sendiri..:)

    ReplyDelete
  2. Wa'alaikumsalam, terima kasih kerana saudari kerap hadirkan diri di sini, sesungguhnya komentar itu adalah untuk diri saya dan seluruh rakan-rakan taulan. Kemanfaatan yang baik itu adalah dari Allah s.w.t. Pengajaran khilaf diri itu sememangnya mematangkan lagi. Semoga Allah memberkati usaha-usaha dakwah dari saudari jua yang tidak penah kenal putus asa. Perlu diingati jua, setiap 'entry' penulisan dari saudari itu juga adalah rujukan dan pedoman buat saya. Jazzakillah, kerana mematangkan saya. Allahu Akhbar!.

    ReplyDelete
  3. Assalamualaikum.. singgah di sini tuan umah.. kadang2 ada yang melihat tapi masih tak ada yang mengambil iktibar.. ini lah jadinya bila tak hayati sesuatu keadaan itu.. sukar nak buat orang sedar jika diri sendiri tak rasa keperitan itu.. apa2 pun nice entri..

    ReplyDelete
  4. Waalaikumsalam, Faarihin.

    BismillahirRahmanirRahim

    Silakan, di alu-alukan setiap masa dan ketika. Benar dari apa yg dikatakan oleh saudara. semoga nasihat saudara itu memberi impak yang berkesan kepada kita semua. InsyaAllah.

    ReplyDelete

You May Also Like These Article

Related Posts with Thumbnails